Dalam Agama Islam bersalaman dengan bukan
muhrim hukumnya dilarang. Namun di
Negara Swis menolak bersalaman dengan bukan yang muhrim tidak akan mendapat
kewarganegaraan disana.
Keputusan tersebut sudah disetujui oleh
pemerintah Swis pada hari jumat 17 agustus 2018, Setelah salah satu pasangan
menjalani wawancara sebagai bagian dari proses mendapatkan kewarganegaraan
Swiss.
Pemerintah Swiss menegaskan bahwa yang
mewawancarai mereka samasekali tidak
mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai Agama.
Pemerintah Swiss menegaskan bahwa
permohonan kewarganegaraan harus mengikuti integrasi pemerintah Swiss dan harus
menunjukan keteladanan dengan Swiss, dan menghormati system hokum Swiss.
Walikota Lausanne mengatakan bahwa
kebebasan beragama terdapat pada undang undang setempat, namun praktik hokum
agama tidak boleh berada di luar hokum.
Selain menolak bersalaman dengan orang yang
berlainan jenis kelammin, pasangan itu sulit menjawab pertanyaan dari petugas
yang berlainan jenis kelamin.
Pemerintah Swiss tidak mempublik kedua
pasangan tersebut yang menjalani wawancara. Tapi media local memberitakana
bahwa kedua pasangan tersebut berasal dari daratan Afrika.
Penolak ini bukan pertama kalinya terjadi,
namun telah terjadi sebelumnya menolak berjabatangan dengan bukan muhrim telah
menuai kontroversi yang amat komplek.
Pada tahun 2016, sekolah memperbolehkan dua
pelajar laki-laki untuk tidak bersalaman dengan guru setelah mereka menolak
bersalaman dengan guru perempuan. Berita itu spontan menimbulkan spontanitas
yang menjadi kegaduhan di kalangan masyarakat.
Berita tersebut kemudian menimbulkan
kehebohan dan berujung pada penundaan proses pengajuan kewarganegaraankeluarga
kedua pelajar tersebut. Bukan hanya di swiss, seorang perempuan Aljzair ditolak
pengjuan kewarganegaraannya oleh pemerintah Prancis setelah bmenolak bersalaman
dengan petugas Pria.
Islam melarang bersentuhan karena dengan
bersentuhan dapat melahirkan gerakan otak , kemaluan dan kemudian dapat
menjalankan nafsu. Ini sesuai dengan pesan agama islam diman Rasulullah SAW
bersabda : “ Sekali-kali tidak boleh seorang laki-laki bersepi-sepi dengan
seorang wanita kecuali mahramnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1862 dan Muslim
no.3259).
Bukan dari itu peneliti asal inggris juga
pernah melakukan riset terhadap dua orang yang terdiri dari laki-laki dan
perempuan. Hasil riset menemukan, wajah biasanya akan memanas ketika kita
sedang mengalami tekanan (stress), takut, atau marah. Emmosi lain juga sangat
berpengaruh terhadap perubahan suhu tubuh.
Peneliti,menemukan bahwa seseorang
mengalami perubahan suhu tubuh ketika merasakan sentuhan. Saat merasakan
sentujan tersebut, perempuan akan mengalami peningkatan suhu kulit sampai 10
derajat celcius. Efeknya dianggap tidak cukup besar, karena bagian tubuh tubuh
yang disentuh hanya lengan dan telapak tangan.
Tetapi lonjakan yang signifikan terjadi
pada suhu seorang laki-laki. Berpegan atau bergandengan tangan pada Zaman
sekarang ini sering dilakukan oleh pasangan yang berpacaran. Oleh sebab itu
islam melarang berpacaran, berpelukan dan bersentuhan dengan lawan jenis
sebelum keduanya melakukan pernikahan.
Manfaat lainnya juga, selain menghindari
dari bahaya nafsu. Tidak berpegangan tangan sebelum menikah akan menghindari
kebosanan dan memberikan keindahan setelah menikah. Dimana seorang yang suka
atau sering berpegangan tangan sebelum menikah maka nanti setelah menikah akan
menimbulkan kebosanan karna sudah sering berpegangan tangan sebelumnya dahulu.
Berpegangan tangan setelah menikah juga
akan menambah keharmonisan keluarga. Dimana penasaran dan nyamannya berpegangan
tangan setelah menikah menjadi hal yang wajib dilakukan. Karena sebelum menikah
belum pernah memegang tangannya.
Mungkin itu saja yang bias saya sampaikan.
Terima kasih, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk tinggalkan komentar di bawah
ini agar kita bias saling sapa menyapa. Terima kasih.
Sumber
: detik.com, hidayatullah.com
0 comments
Post a Comment