Monday, August 20, 2018

Tolak Bersalaman, Tak Dapat Kewarga Negaraan Swiss



Dalam Agama Islam bersalaman dengan bukan muhrim hukumnya dilarang.  Namun di Negara Swis menolak bersalaman dengan bukan yang muhrim tidak akan mendapat kewarganegaraan disana.
Keputusan tersebut sudah disetujui oleh pemerintah Swis pada hari jumat 17 agustus 2018, Setelah salah satu pasangan menjalani wawancara sebagai bagian dari proses mendapatkan kewarganegaraan Swiss.


Pemerintah Swiss menegaskan bahwa yang mewawancarai  mereka samasekali tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai Agama.

Pemerintah Swiss menegaskan bahwa permohonan kewarganegaraan harus mengikuti integrasi pemerintah Swiss dan harus menunjukan keteladanan dengan Swiss, dan menghormati system hokum Swiss.

Walikota Lausanne mengatakan bahwa kebebasan beragama terdapat pada undang undang setempat, namun praktik hokum agama tidak boleh berada di luar hokum.

Selain menolak bersalaman dengan orang yang berlainan jenis kelammin, pasangan itu sulit menjawab pertanyaan dari petugas yang berlainan jenis kelamin.

Pemerintah Swiss tidak mempublik kedua pasangan tersebut yang menjalani wawancara. Tapi media local memberitakana bahwa kedua pasangan tersebut berasal dari daratan Afrika.

Penolak ini bukan pertama kalinya terjadi, namun telah terjadi sebelumnya menolak berjabatangan dengan bukan muhrim telah menuai kontroversi yang amat komplek.
Pada tahun 2016, sekolah memperbolehkan dua pelajar laki-laki untuk tidak bersalaman dengan guru setelah mereka menolak bersalaman dengan guru perempuan. Berita itu spontan menimbulkan spontanitas yang menjadi kegaduhan di kalangan masyarakat.

Berita tersebut kemudian menimbulkan kehebohan dan berujung pada penundaan proses pengajuan kewarganegaraankeluarga kedua pelajar tersebut. Bukan hanya di swiss, seorang perempuan Aljzair ditolak pengjuan kewarganegaraannya oleh pemerintah Prancis setelah bmenolak bersalaman dengan petugas Pria.

Islam melarang bersentuhan karena dengan bersentuhan dapat melahirkan gerakan otak , kemaluan dan kemudian dapat menjalankan nafsu. Ini sesuai dengan pesan agama islam diman Rasulullah SAW bersabda : “ Sekali-kali tidak boleh seorang laki-laki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali mahramnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1862 dan Muslim no.3259).

Bukan dari itu peneliti asal inggris juga pernah melakukan riset terhadap dua orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Hasil riset menemukan, wajah biasanya akan memanas ketika kita sedang mengalami tekanan (stress), takut, atau marah. Emmosi lain juga sangat berpengaruh terhadap perubahan suhu tubuh.

Peneliti,menemukan bahwa seseorang mengalami perubahan suhu tubuh ketika merasakan sentuhan. Saat merasakan sentujan tersebut, perempuan akan mengalami peningkatan suhu kulit sampai 10 derajat celcius. Efeknya dianggap tidak cukup besar, karena bagian tubuh tubuh yang disentuh hanya lengan dan telapak tangan.

Tetapi lonjakan yang signifikan terjadi pada suhu seorang laki-laki. Berpegan atau bergandengan tangan pada Zaman sekarang ini sering dilakukan oleh pasangan yang berpacaran. Oleh sebab itu islam melarang berpacaran, berpelukan dan bersentuhan dengan lawan jenis sebelum keduanya melakukan pernikahan.

Manfaat lainnya juga, selain menghindari dari bahaya nafsu. Tidak berpegangan tangan sebelum menikah akan menghindari kebosanan dan memberikan keindahan setelah menikah. Dimana seorang yang suka atau sering berpegangan tangan sebelum menikah maka nanti setelah menikah akan menimbulkan kebosanan karna sudah sering berpegangan tangan sebelumnya dahulu.
Berpegangan tangan setelah menikah juga akan menambah keharmonisan keluarga. Dimana penasaran dan nyamannya berpegangan tangan setelah menikah menjadi hal yang wajib dilakukan. Karena sebelum menikah belum pernah memegang tangannya.

Mungkin itu saja yang bias saya sampaikan. Terima kasih, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk tinggalkan komentar di bawah ini agar kita bias saling sapa menyapa. Terima kasih.
Sumber : detik.com, hidayatullah.com

0 comments

Post a Comment