Monday, August 20, 2018

Risiko Kecelakaan Tinggi, Apakah Stuntman Dilindungi Asuransi?


Pekerjaan menjadi seorang stuntman jarang sekali peminatnya, selain tuntutan atau syarat menjadi seorang stuntman itu haruslah orang yang Profesional (Ahli) Selain persyaratan itu juga menjadi seorang stuntman sangat berbahaya atau resiko yang sangat tinggi.

Pekerjaan yang bertugas sebagai pemeran pengganti atau kita sebut dengan stuntman itu adalah melakukan adegan-adegan yang sangat berbahaya. Sehingga pekerjaan ini kerap membayangi dengan kecelakaan yang vatal.


Meski begitu, para stuntman tersebut kebanyakan tak dilindungi asuransi. Kemudian, mereka pun mencari akal dengan cara mendaftar BPJS secara mandiri.


"Belum ter-cover sih, belum ada yang benar-benar menjamin, teman-teman, mereka mensiasati BPJS atau Jamsostek. Tapi spesial buat cover mereka sebagai stuntman itu belum," kata Pendiri Stunt Fighter Community (SFC) Deswyn Pesik kepada detikFinance, Senin (20/8/2018).



Lanjut dia, data pekerjaan mereka pun tercatat bukan sebagai stuntman. Biasanya, mereka terdaftar di BPJS sebagai karyawan hingga wiraswasta.


"Bilangnya begitu (kantoran) rata-rata bilangnya, kalau didata cuma entertainment atau apalah, mereka tidak sebutin stuntman. Datanya bukan stuntman, wiraswasta mungkin," ungkapnya.


Dia menuturkan , kondisi saat ini di Indonesia masih berbeda dengan kondisi di luar negeri. Biasanya, nasib stuntman di luar negeri telah berada di bawah naungan sebuah organisasi. Terus, organisasi tersebut mengambil atau memotong pendapatan untuk dijadikan iuran asuransi.


"Iya iuran sendiri itu bicara asuransi pribadi, bukan profesional. Kalau di luar karena anggota organisasi tersebut melakukan kebijakan masukin mereka asuransi, mungkin mereka iuran bulanan ke organisasi, atau mungkin dipotong setiap pekerjaan yang diambil," jelasnya.


Ya, pihaknya juga tak menampik ada juga rumah produksi yang mendaftarkan asuransi mereka. Biasanya, mereka akan daftar sebagai kru biasa. Selanjutnya , ada juga dari rumah produksi yang turut membantu menanggung stuntman saat terjadi kecelakaan, tapi yang diberikan tidak seberapa. Hanya semampunya seperti membantu teman saja.

"Ditanggung, tapi tidak sesuai jadi ya kecelakaan kebijakan PH saja, mungkin bisa cuma berapa ratus ribu. Kalau saya dulu salah satu PH, saya tidak sebut, itu buat sinetron klasik yang kalau dibilang kolosal. Itu ada stuntman cidera. Saya lihat dia lakukan adegan trampolin, dia jatuh kakinya di luar matras cidera, cuma diganti uang urut aja Rp 50 ribu," tutupnya.


Membahas Soal Kualitas, Stuntman di Indonesia jauh Menang Mental


Kualitas pameran pengganti atau stuntman di Indonesia belum bisa dikatakan baik. Sebab, masih banyak kekurangan dalam hal pengelolaan manageman rumah produksi Stunment.




Tanpa membandingkan negara, Deswyn mengatakan kualitas stuntman Indonesia masih di bawah jika dibanding stuntman di luar negeri. Di luar negeri, kata dia, stuntman dididik oleh sekolah khusus tersendiri.


Kemudian, para stuntman tersebut bersertifikasi dan diatur dalam sebuah wadah organisasi.


"Kalau kualitas secara overall kita masih di bawah, karena mereka ada sekolahnya, punya organisasi, mereka ada sertifikasi. Secara overall kita masih kalah, kita cuma menang mental karena terbiasa mensiasati adegan," kata dia.


Dia mengatakan, stuntman di dalam negeri cenderung bergerak bebas. Sebab, ujar dia, belum ada yang mengatur.


"Kita masih bebas, lepas, liar, tidak ada yang mengontrol, tidak mengikuti sistem," ujarnya.


Bukan hanya itu saja , standar honor yang di terima  untuk para stuntman juga tidak ada. Sehingga, upah yang mereka terima bisa naik, bisa saja turun tergantung keadaan saja.


"Honor tidak ada standarisasi naik-turun, kalau cidera apakah ditanggung. Menurut saya, orang menilai mungkin orang luar pun, di Indonesia ini belum profesional," kata dia.

Menjadi seorang Stuntman di Indonesia belum bias dijadikan pekerjaan pokok, jika di bandingkan dalam jumlah bayaran karena jumlah bayaran yang diterima masih tidak pasti.

Sumber : https://finance.detik.com

0 comments

Post a Comment